Selasa, 03 Desember 2019

Android Studio


Mengenal Android Studio

Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan Terpadu (Integrated Development Environment/IDE) resmi untuk pengembangan aplikasi Android, yang didasarkan pada IntelliJ IDEA. Selain sebagai editor kode dan fitur developer IntelliJ yang andal, Android Studio menawarkan banyak fitur yang meningkatkan produktivitas Anda dalam membuat aplikasi Android, seperti:

 Sistem build berbasis Gradle yang fleksibel
 Emulator yang cepat dan kaya fitur
 Lingkungan terpadu tempat Anda bisa mengembangkan aplikasi untuk semua perangkat         Android
• Terapkan Perubahan untuk melakukan push pada perubahan kode dan resource ke aplikasi yang sedang berjalan tanpa memulai ulang aplikasi
• Template kode dan integrasi GitHub untuk membantu Anda membuat fitur aplikasi umum dan mengimpor kode sampel
• Framework dan fitur pengujian yang lengkap
• Fitur lint untuk merekam performa, kegunaan, kompatibilitas versi, dan masalah lainnya
• Dukungan C++ dan NDK
• Dukungan bawaan untuk Google Cloud Platform, yang memudahkan integrasi Google Cloud Messaging dan App Engine.
Halaman ini menyediakan pengantar fitur-fitur dasar Android Studio. Untuk ringkasan perubahan terbaru, lihat catatan rilis Android Studio.

Struktur project


                                                       Gambar 1. File project dalam tampilan Android



Setiap project di Android Studio berisi satu atau beberapa modul dengan file kode sumber dan file resource. Jenis modul meliputi:
• Modul aplikasi Android
• Modul library
• Modul Google App Engine

Secara default, Android Studio menampilkan file project Anda dalam tampilan project Android, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Tampilan ini disusun menurut modul untuk memberikan akses cepat ke file sumber utama project Anda.

Semua file build terlihat di tingkat teratas di bagian Gradle Script dan setiap modul aplikasi berisi folder berikut:
• manifests: Berisi file AndroidManifest.xml.
• java: Berisi file kode sumber Java, termasuk kode pengujian JUnit.
• res: Berisi semua resource non-kode, seperti tata letak XML, string UI, dan gambar bitmap.

Struktur project Android pada disk berbeda dengan representasi tersatukan ini. Untuk melihat struktur file project sebenarnya, pilih Project dari menu drop-down Project (pada gambar 1, ditampilkan sebagai Android).

Anda juga dapat menyesuaikan tampilan file project untuk berfokus pada aspek spesifik dari pengembangan aplikasi Anda. Misalnya, memilih tampilan Problems pada project Anda akan menampilkan link ke file sumber yang berisi error coding dan sintaks yang dikenali, seperti tag penutup elemen XML yang tidak ada dalam file tata letak.


Gambar 2. File project dalam tampilan Problems, menunjukkan file tata letak yang memiliki masalah.


Antarmuka Pengguna

Jendela utama Android Studio terdiri dari beberapa area logis yang diidentifikasi dalam gambar 3.


                                               Gambar 3. Jendela utama Android Studio.

1. Toolbar memungkinkan Anda melakukan berbagai tindakan, termasuk menjalankan aplikasi dan meluncurkan fitur Android.
2. Menu navigasi membantu Anda menjelajah project dan membuka file untuk diedit. Menu ini memberikan tampilan struktur yang lebih ringkas yang terlihat di jendela Project.
3. Jendela editor adalah tempat Anda membuat dan memodifikasi kode. Tergantung jenis file yang ada, editor ini dapat berubah. Misalnya, saat menampilkan file tata letak, editor akan menampilkan Layout Editor.
4. Panel jendela fitur berada di sisi luar jendela IDE dan berisi tombol-tombol yang memungkinkan Anda memperluas atau menciutkan setiap jendela fitur.
5.  Jendela fitur memberi Anda akses ke tugas tertentu seperti pengelolaan project, penelusuran, kontrol versi, dan banyak lagi. Anda dapat memperluas dan menciutkan jendela ini.
6. Status bar menampilkan status project Anda dan IDE itu sendiri, serta semua peringatan atau pesan.




Mengapa Harus Belajar Android dengan Android Studio



Belajar Android dengan Android Studio?

Belajar membuat aplikasi Android dengan Android Studio sangat cocok bagi programmer level dasar karena pada dasarnya tools ini memiliki begitu banyak fitur dan fungsi yang memudahkan dalam membuat aplikasi Android. Selain itu saat kita belajar membuat aplikasi android dengan Android Studio, kita dapat membuat aplikasi yang bisa berjalan di Smartwatch, Tablet, Android TV bahkan Android Auto. 
Android Studio adalah IDE pemrograman Android resmi dari Google yang dikembangkan dari IntelliJ. Sebelum ada Android Studio, programmer Android telah menggunakan Eclipse. Eclipse adalah IDE pemrograman Android sebelum munculnya Android Studio. Bisa dibilang Google telah berpaling dari Eclipse dan menjadikan Android Studio sebagai IDE resminya. Dikarenakan sudah meresmikan Android Studio pada tanggal 16 Mei 2013, Google menghentikan support ADT ke Eclipse tak lama kemudian dan ADT resmi hanya didapatkan oleh Android Studio.
Dikembangkan di atas IntelliJ IDEA besutan JetBrains, Android Studio dirancang khusus untuk pengembangan Android. IDE Ini tersedia untuk digunakan pada sistem operasi Windows, Mac OS X dan Linux.

Android Studio dipilih karena memiliki banyak fitur yang memudahkan para pembuat program terutama programmer level dasar yang ingin belajar lebih tentang android. Walaupun pada proses penggunaanya Android Studio cukup banyak menghabiskan RAM pada perangkat PC kita, teman-teman tidak perlu khawatir karena untuk menutupi kekurangan tersebut Android Studio memiliki beberapa kelebihan lainya seperti:



Saat kita akan menjalankan program yang telah dibuat melalui perintah run (compile), kita akan meng-compile program Android untuk membuat APK lalu mengirimkannya ke perangkat yang dipakai untuk menjalankannya (bisa emulator atau perangkat asli). Fitur instant run dapat membuat program berjalan dengan cepat tanpa harus meng-compile ulang aplikasi atau membuat kembali APK saat melakukan perubahan kode sehingga proses yang didapatkan menjadi lebih cepat. Instant Run dapat berjalan apabila pembuat program menggunakan versi Gradle 2.0.0 atau lebih dan versi SDK 15 atau lebih.

 

Editor kode yang cerdas



Android Studio membantu kita menulis kode dengan lebih baik, lebih cepat, dan lebih produktif. Android Studio memiliki fitur intelligent code editor yang memberikan kemudahan dalam analisis kode dan menyediakan saran kode yang akan digunakan dengan sistem auto complate. Saat kita mengetik suatu kode, Android Studio memberikan saran secara otomatis bila ada kelas yang telah terpasang dan kita dapat menekan tombol TAB untuk memasukkan kode tersebut bila sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Dengan fitur - fitur ini tentunya mempercepat waktu pembuatan program sehingga kinerja pembuat program menjadi lebih produktif.

Emulator yang cepat dan kaya fitur

Android Studio menyediakan Emulator yang lebih cepat, memungkinkan menguji aplikasi di berbagai perangkat Android seperti perangkat ponsel, tablet, smartwatch, dan smart TV. Teman-teman juga bisa mensimulasikan berbagai fitur perangkat keras seperti lokasi GPS, latensi jaringan, sensor gerak, baterai dan masukan multi-sentuh. Jadi jika teman-teman tidak memiliki perangkat sebenarnya, teman teman bisa menggunakan Emulator dalam Belajar Android Studio.


Sistem versi yang fleksibel
Android Studio menawarkan otomatisasi versi, manajemen dependensi, dan konfigurasi versi yang bisa disesuaikan. Anda bisa mengonfigurasi proyek untuk menyertakan library lokal dan di-host, serta mendefinisikan varian versi yang menyertakan kode berbeda. Teman-teman dibebaskan untuk melakukan konfigurasi memasang library yang memudahkan teman-teman dalam membuat aplikasi android fitur ini merupakan bagian dari fleksibelitas dari android studio.

Dioptimalkan untuk semua perangkat Android

Android Studio memberikan tempat bagi Anda untuk membuat aplikasi dengan berbagai macam perangkat namun berbasis android seperti tablet Android, Android Wear, Android TV, dan Android Auto. Fungsi terstruktur ini memungkinkan Anda untuk membagi proyek menjadi unit-unit fungsi yang bisa Anda buat, uji, dan debug sesuai dengan keinginan anda.

Didesain untuk tim
Android Studio memiliki integrasi dengan beberapa version control populer seperti Git dan Subversion. Bahkan untuk membantu kolaborasi, kita juga dapat menggunakan layanan Github langsung dari Android Studio. Dengan demikian pembaca dan tim tetap bekerja efektif dengan proyek yang dapat diakses dengan mudah antara satu dengan yang lainya.

Membuat Aplikasi yang Lengkap dan Terkoneksi
Android Studio mendukung sepenuhnya pengeditan file proyek yang menggunakan bahasa C/C++ sehingga teman-teman dapat dengan cepat membuat komponen-komponen JNI dalam aplikasi. IDE ini pun menyediakan sintaks dan pemfaktoran ulang untuk C/C++, dan debugger berbasis LLDB sehingga Anda bisa men-debug kode Java dan C/C++ secara bersamaan.

Integrasi Firebase dan Cloud
Firebase Assistant membantu menghubungkan aplikasi Anda dengan Firebase dan menambahkan layanan seperti Analytics, Autentikasi, Notifikasi, dan lainnya dengan prosedur sesuai dengan urutan di dalam Android Studio. Selain itu tools bawaan untuk Google Cloud Platform juga membantu Anda membuat dan menerapkan backend untuk aplikasi Android, seperti penggunaan layanan Google Cloud Endpoints dan modul proyek yang dirancang khusus untuk Google App Engine.
Memberikan Efektivitas dalam membuat aplikasi
Android Studio menyediakan alat bantu GUI yang menyederhanakan bagian yang kurang menarik dari pengembangan aplikasi sehingga pihaknya memberikan beberapa fitur diantaranya:
 Layout Editor
Ketika teman-teman akan bekerja menggunakan file layout XML, Android Studio memberikan editor visual drag-end-drop sehingga membuat proses pembuatan layout baru jauh lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Fitur Layout Editor ini dibangun bersamaan dengan ConstraintLayout API, sehingga teman-teman bisa dengan cepat membuat layout yang beradaptasi pada ukuran layar dengan kata lain teman-teman dapat menyeret tampilan ke tempat yang tepat kemudian menambahkan batasan layout hanya dengan beberapa klik.
 Penganalisis APK
Fitur ini memungkinkan anda mengetahui ukuran setiap komponen sehingga Anda dapat mengatur ukuran APK sesuai dengan keinginan anda. Fitur ini juga memungkinkan Anda melakukan pemeriksaan aset paket, dan memeriksa file DEX untuk memecahkan masalah multidex, dan membandingkan perbedaan antara dua APK.
  Vector Asset Studio
Android Studio menyediakan pembuatan aset gambar yang baru untuk setiap ukuran file. Dengan Vector Asset Studio, teman-teman bisa memilih dari ikon desain material yang disediakan Google atau mengimpor file SVG atau PSD. Vector Asset Studio juga bisa menghasilkan file bitmap untuk masing-masing projek guna mendukung versi Android lama yang tidak mendukung format drawable vektor Android.
  Editor Terjemahan
Editor Terjemahan memberi Anda tampilan tersendiri dari semua sumber daya yang telah Anda terjemahkan, sehingga mengubah atau menambah terjemahan serta menemukan terjemahan yang tidak ada tanpa harus membuka setiap versi file strings.xml. Editor ini bahkan menyediakan tautan untuk memesan layanan terjemahan.

Saat ini Android Studio telah merilis versi Android Studio 2.3 dengan beberapa perubahan dari versi sebelumnya. Pada versi Android Studio 2.3 ini berfokus pada beberapa perbaikan IDE. Diantara fitur baru yang bisa teman-teman nikmati Google menyebutkan bahwa adanya dukungan WebP untuk gambar pada aplikasi juga dukungan Constraint Layout Library dan Palet widget di Layout editor dan menambahkan App Link Assistant baru dimana fitur ini akan membantu para pengembang aplikasi untuk membangun dan mendapatkan tampilan yang solid dari URL didalam aplikasi yang akan mereka buat.
Kabar menariknya dalam belajar Android Studio, para pengembang aplikasi bisa memanfaatkan tombol run compiler yang sudah diperbarui untuk mendapatkan pengalaman instant run yang lebih cepat.
Selain fitur tersebut, Google juga ikut menambahkan dukungan copy dan paste teks yang cocok bagi para pengembang yang akan menguji aplikasi buatan mereka di Emulator Android. Fitur ini telah mereka tambahkan berdasarkan vote permintaan fitur teratas. Sekarang fitur ini akan bisa diterapakan pada sistem berarsitektur x86 Google API Emulator image API Level 19 (Android 4.4 KitKat) dan atau versi keatasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar